Pages

Rabu, 14 Desember 2011

Tutup Sejenak Rasa Ini


Menjulang tinggi rasa yang kian menjungkal
Terapung dalam nyanyian indah fikiran nan gemulai
Tarian sumbang mengharukan langit hati dan dinding fikiran
Hingga aku terdiam dalam hamparan taman kehidupan.

Tak kuasa menahan gempuran-gempuran angin kehidupan.
Hingga aku terjungkal dalam pertempuran temaram fikiran.
Rongga-Rongga ini penuh sesak dengan lamuran keterasingan.
Menuntutku atas semua tindakan yang telah terlakukan.

Aku serasa ingin membuang semua kegelisahan.
Sejenak menghilangkan gelora yang tak kunjung usai.
Hingga aku mampu menantang keganasan dunia.
Dan menaklukkan hari-hari dengan segenap kebanggan.

Izinkan aku menyelimuti hati ini dengan asa pertarungan.
Dan biarkan sejenak aku lupakan asa yang tlah lama terpendam.
Maaf sejenak kan ku hilangkan dirimu dari ingatan.
Dan yakinlah, aku akan datang saat kau ketuk dinding hati yang terdalam.

Kamis, 01 Desember 2011

Dua Camar itu, akan jatuhkan mu.


Kepak-kepak sayap itu begitu kokoh dan begitu indah.
Keduanya menawarkan dan keindahan atas seni dan simfoninya.
Saat satu sumbang, satunya selalu menggetarkan raga dan sukma.
Itupun akan selalu bergantian seiring pergantian musim dan semilir angin.

Namun sadarkah kau, saat keduanya datang bersamaan.
Camar-camar itu tak akan bertarung untukmu,
Mereka akan mencakarmu, mencabik-cabik seluruh jiwa dan ragamu,
dan yang tersisa hanyalah luka nestapa yang mendera jiwa..

Minggu, 20 November 2011

Temaram dalam bayang

Temaram memandu sukma dalam titian rasa yang melang-lang buana
Tersebar ke seluruh alam semestaMenghindar dari tatapanya
Seuntai wajah, sedawai hati yang termenggu menantang lara

Masih duduk dalam naungan hati yang trus mencari
Dalam pencarian tak kutemukan bingai ini
Hanya dalam bayang ku dapat temuimu.
Membujur dalam sangkar, emas, indah nan gemilang

Kamis, 17 November 2011

Sinar keemasan itu, apakah "DIA"

Menabur hari dalam titian langkah
Tertoleh dari surga yang tlah hilang
Secarik gambar yang terabadikan oleh lensa hati

Betapa riuh gemuruh gelombang jiwa ini
Dalam diam aku bertanyaDari senyum aku mengudara
Desir-desir itu tlah kembali
Meskipun hanya samar aku rasakan

Senin, 31 Oktober 2011

Wangimu Tak Mampu Lepas dari Duniaku

Aku terbenam dalam ribuan bunga yang ada ditaman dunia
Merasakan desahan angin murni dan desiran kemercik air surgawi
Menghempaskan raga ini dalam kenikmatan yang tersuguhkan
Dalam desiran taman bunga-bunga yang menyuguhkan kenikmatan surgawi

Sejenak aku terlarut dalam manisnya senyuman yang beraneka warna
Merasakan wewangian dunia yang terus merapatkan suara dan senyumanya
Secara tak sadar akupun menghirup beberapa wangi yang beraneka warna
Sungguh wangi, memasuki liang-liang hati ini

Aku menghempaskan badan, dalam hamparan taman loka dunia
Merebahkan sedikit kegundahan dan lelahnya sukma yang tertunduk pasu
Bergetar dalam sejuta rasa yang tak pernah lepas dalam serpihan-serpihan
Serpihan yang pecah berkeping-keping oleh rasa yang tak diterima tuanya

Wangi-wangi ini sungguh membuatku terbang dalam keindahan
Keindahan yang sungguh diinginkan kaum-kaumku
Tersentak anganku, terbuai hatiku, terbang sadarku,
Saat guratan wangimu hadir dalam anganku

Sungguh dalam semerbak wangi taman loka, Aku masih tak bisa lepaskan wangimu
Wangi yang terasa berat aku miliki untuk semarakkan alam ini
Meski ribuan bunga menawarkan wanginya dalam duniaku
Aku heran, kenapa tak bisa aku lepas wangimu dalam hatiku

Senin, 20 Juni 2011

Rasa yang selalu terjaga.


Tersangkut aku dalam Labuan melodi yang kian lama kian menari.

Tarkatung-katung dalam rongga-rongga nostalgi yang hanyutkan beribu angan ini.

Sampai saat ini aku masih hanyut dalam buih-buih keindahan yang kian lama kian menerkam..

Mengalun mengelus degenep tabir, menutup sekat tipis yang pisahkah dinding-dinding sukmawi.

Masih aku disini menikmati indahnya senyuman nan selalu kucari

Berjuta tabir kian terbuka, berjuta rasa kian menggema.

Aku yang bersembunyi dibalik senyuman manis itu

Terus berdera membahana menerawang jauh kedalam Labuan misteri yang kian terungkap

Berjuta meteorid mendera dalam alam yang tak kasat mata

Tertabur dengan beribu labuhan yang kian merapatkan sukma..

Rasa ini akan terus terjaga, sampai hembusan angin tak lagi kurasa..

Rasa ini akan terus menggema sampai suara gemercik angin tak lagi ku raba..

Sabtu, 11 Juni 2011

Tersesat Dalam Senyumanmu


Aku terjatuh dalam dinginaya lautan kekuasaan.

Tersudut dalam titian keinginan yang menggema mengalunkan melodi.

Nyanyian sumbang dalam jiwa yang yang mulai terisi melodi-melodi indah.

Melodi yang menyusun orchestra yang ramaikan palung-palung traligi.

Merekah dalam lantunan ucap dan tancap.

Termenung dalam manis kata terjulur dalam rasa yang terbersit tawa.

Setetes senyum itu ramaikan nurani, bangkitkan ragawi yang mulai mati.

Saat memaktub dalam melodi-simfoni yang termenung memanjakan alam ini.

Ku tersungkur dalam dalam lantunan orchestra melodi terdalam

Memaktub memberikan nyanyian-lantunan yang abadi kian menyekam.

Aku terbuai oleh mainsnya bibir yang terang benderang.

Tak tau kemana untuk pergi dan tak tau jalan untuk kembali.

Rabu, 01 Juni 2011

Perjalanan Hati,.


Aku berjalan menyusurui ruang-ruang hati

Mencari sebentuk kasih suci yang damaikan diri

Termanggu dalam titian syair yang lestari

Mengatup dalam beribu aspal-aspal bui.

Harap cemas, gundah dan gembira selalu terasa

Terkantip dalam tapak demi tapak kegusaran jiwa

Sejenak ku singgah dalam gubuk pertapan hati

Selangkah ku pergi tuk tapaki hati-hati yang belum terlalui

Tersandung bebatuan namun tak jatuh

Tergerus gelombang namun tak tenggelam

Terhempas angin namun tak terbang

Aku buah perjalanan panjang.


Minggu, 29 Mei 2011

Mengalun Sukma

Terbersit beribuan lantuanan asma-asmamu

Membahana mengelus ruang hati yang tersurat samar ini

Aku tertidur pulas dibawah senandung dunia

Mendengkurkan Ribuan-Kilaun keindahan dan kenestapaanmu


Terbaring ditengah titian keterasingan

mengelus beribu bualan yang penuh arti

Menengadahkan hati dalam pucuk-pucuk tirani yang basahi diri

mengedus segenap misteri Illahi


Terangkai dalam serpihan-serpihan kenikmatan

Mengalunkan endusan sukam yang kian terekam

Membahana menembus dinding kehidupan

Terngiang dalam rintihan keindahan

Sabtu, 28 Mei 2011

Nafsu

Nafsumu itu ibu segala berhala
Berhala kebedaan ular sawa
Berhala keruhanian naga
Itu ibarat perumpamaannya
Mudah sekali memecah berhala
Kalau diketuk hancurlah ia
Walau batu walaupun bata
Walau ular walaupun naga
Tapi bukan mudah mengalahkan nafsu
Jika hendak tahu bentuk nafsu
Bacalah neraka dengan tujuh pintu
Dari nafsu keluar ma’siat setiap waktu.
mencintainya ini
sebagaimana kenikmatan lelaki
yang memeluk tugu batu
di dalam kegelapan sambil menangis dan meratap.
Meskipun dia merasa nikmat
kerana berfikir bahawa yang dipeluk adalah kekasihnya, tapi
jelas tidak senikmat
orang yang memeluk kekasih sebenarnya
kekasih yang hidup dan sedar.

Jumat, 27 Mei 2011

Seuntai Hati,

Tergambar jelas dalam setiap dentuman

Dentuman yang menggerutu deras menggerakkan aliran darahku

Darah yang terus mengalirkan bayang-bayangmu

Bayangan yang terus deraikan angan kepadamu.

Tampilan yang engkau seguhkan sungguh tak terbantah adanya

Kekuatan yang kau tunjukkan sungguhkan getarkan dadaku

Kekuatan hatimu mampu bangkitkan imajinasiku

Terangkai dalam sesosok anggun nan perkasa adanya

Kau kuatkan langkahku.

Kau deraikan gelora perjuangan yang tiada tara..

Kau desirkan aroma surge dan neraka

Kau buat aku memahami segenap arti dari sebuah perjalanan diri

Ulurkan tanganmu untuk aku rangkai menjadi seikat hati..

Dan biarkan ku jaga hati dan sesosok inprirasi ini

Biarpun air tak lagi muncul dari pusaranya

Kan kutuangkan dari secawan kehadiran hati

Biarlah sesosok yang kuat karena tempamu ini

Mampu menjadi sinar dalam hidupmu

Menjadi dedauan yang kan suburkan hidupmu

Dan mengharumkan segenap taman-taman keindahan hatimu

Rabu, 25 Mei 2011

Setengah Pagi Penuh Terkaan

Tak mampu kepejamkan mataku,..

Berjuta rasa yang tak mampu ku terka dengan otakku

Beribu tanya kian mendera memapah rasa untuk menerka

Apa ini sebenarnya. Apa yang tengah terjadi di alam sana.

Semakin kucari

Semakin tersesat aku didalamnya.

Sampai getaran malampun menyeruak laksana bom yang pekakan telinga

Sampai teropong semestaku ini enggan untuk mengatupkan dirinya

Ah,….

Semakin tak jelas, kepalaku menelisik dalam samudra kehidupan

Tersamar beribu terkaan, teruntai dalam ribuan kajian

Mungkin disana seperti yang aku fikirkan namun apa itu benar

Tersurat lantunan sejuta keagungan dan keangkuhan

Aku ingin mengedalikan alam semesta ini

Hingga semua seperti apa yang aku inginkan

Apakah semua itu mimpi

Masih berkutat dalam ruang-ruang anugrah

Mengapung-apung dalam hamparan rasa dan cipta

Terkatung dalam alam yang tercipta

Dan semua akan aku ciptakan.

Cinta (Rumi)

CINTA yang dibangkitkan
oleh khayalan yang salah
dan tidak pada tempatnya
bisa saja menghantarkannya
pada keadaan ekstasi.
Kau sudah banyak menderita
Tetapi kau masih terbalut tirai’
Karena kematian adalah pokok segala
Dan kau belum memenuhinya
Deritamu tak kan habis sebelum kau ‘Mati’
Kau tak kan meraih atap tanpa menyelesaikan anak tangga
Ketika dua dari seratus anak tangga hilang
Kau terlarang menginjak atap
Bila tali kehilangan satu elo dari seratus
Kau tak kan mampu memasukkan air sumur ke dalam timba
Hai Amir, kau tak kan dapat menghancurkan perahu
Sebelum kau letakan “mann” terakhir…
Perahu yang sudah hancur berpuing-puing
Akan menjadi matahari di Lazuardi
Karena kau belum ‘Mati’,
Maka deritamu berkepanjangan
Hai Lilin dari Tiraz, padamkan dirimu di waktu fajar
Ketahuilah mentari dunia akan tersembunyi
Sebelum gemintang bersembunyi
Arahkan tombakmu pada dirimu
Lalu ‘Hancurkan’lah dirimu
Karena mata jasadmu seperti kapas di telingamu…
Wahai mereka yang memiliki ketulusan…
Jika ingin terbuka ‘tirai’
Pilihlah ‘Kematian’ dan sobekkan ‘tirai’
Bukanlah karena ‘Kematian’ itu kau akan masuk ke kuburan
Akan tetapi karena ‘Kematian’ adalah Perubahan
Untuk masuk ke dalam Cahaya…
Ketika manusia menjadi dewasa, matilah masa kecilnya
Ketika menjadi Rumi, lepaslah celupan Habsyi-nya
Ketika tanah menjadi emas, tak tersisa lagi tembikar
Ketika derita menjadi bahagia, tak tersisa lagi duri nestapa…

Selasa, 24 Mei 2011

Senja di penghujung waktu

Tergelincir gerimis mengiringi tutupnya hari.

Menebar seberkas kerinduan, menapaki penghujung hari

Awan-awan melukiskan kecantikan paras mu.

Datang menyambar siulan kutilang menyebut namamu.

Masih ku ingat slalu senyum manismu itu,

Diiringi belaian lembut angin yang mengurai rambutmu.

Gurat bibirmu memancarkan senyum symbol pengharapan ku.

Dan indah sosok mu selalu menari-nari dalam angan-angan ini.

Minggu, 27 Maret 2011

Sujud,..

Bagaimana Engkau bersujud pasrah

Sedangkan wajahmu yang sumringah,

Keningmu yang mulia dan indah

Begitu pongah minta sajadah agar tak menyentuh tanah.

Apakah kau melihatnya seperti iblis

Saat menolak menyembah bapakmu dengan congkak

Tanah hanya patut diinjak, tempat kencing dan berak membuang ludah dan dahak

Atau paling jauh hanya pemuas nafsu tamak dan serakah

Apakah kau lupa tanah adalah bapak dari mana ibumu dilahirkan

Tanah adalah ibu yang menyusuimu dan memberi makan

Tanah adalah kawan yang memelukmu dalam kesendirian

Dalam perjalanan panjang menuju keabadian

Singkirkan saja sajadah mahalmu

Ratakan keningmu, ratakan heningmu

tanahkan wajahmu, pasrahkan jiwamu

Biarlah rahmat agung Alloh membelaimu

Dan terbanglah kekasih

Bagimu,

bagimu kutancapkan kening kebangganku pada rendah tanah

Telah kuamankan sedapat mungkin imanku,

Keselamat-selamatkan islamku

Gini, dengan segala milikmu ini ku serahkan padamu, Alloh

Terimalah kepala bergengsi yang terhormat ini

Dengan kedua mata yang mampu menangkap gerak-gerik dunia

Kedua telinga yang mampu menyadap kresik-kresik dunia

Hidung yang bisa mencium wangi parfum dan borok manusia

Mulut yang sanggup menyulap kebohongan jadi kebenaran

Seperti yang lain itu hanya sebagian percik dari tetes kebesaranmu

Alangkah mudahnya engkau melumatnya Alloh

Sekali engkau lumat terbanglah cerdikku,

terbanglah gengsiku, terbanglah kehormatanku

Terbanglah kegagahanku, terbanglah kebanggaanku,

terbanglah anganku, terbanglah hidupku

Alloh jika ingin terbang, terbanglah,

aku pasrah asal menuju keribaab rahmatmu.

Rabu, 12 Januari 2011

Kepemimpinan di Era Kebebasan

Setiap manusia juga punya hak untuk menjadi pemimpin. Baik sebagai pimpinan organisasi ataupun anggota biasa pasti tak akan pernah lepas dari tanggung jawab. Bagaimanakah menilai seorang pemimpin yang baik? Tentu saja pemimpin yang mentaati norma-norma organisasi yang dijunjung tinggi oleh organisasi dan sekaligus mengetahui atau menguasai pengetahuan leadership, pemimpin mempunyai karakter senang mengambil tanggung jawab yang lebih besar, berani mengambil resiko yang lebih besar dan berani mempertanggung- jawabkan. Karena seorang pemimpin pastilah memiliki visi, suatu gambaran cita-cita yang akan ditujunya. Visi inilah yang menggerakkan seorang pemimpin untuk mengambil peran yang lebih besar dan tanggung jawab lebih besar.

v Ciri-Ciri Pemimpin

· Integritas : sebagai kualitas yang membuat orang percaya. Kepercayaan itu penting dalam membentuk hubungan pribadi. Integritas ditunjukkan dengan seluruh kepribadian.

· Antusias : Semangat seorang pemimpin untuk mencapai tujuan bersama.

· Fleksible : Hangat, luwes, mudah beradaptasi.

· Tenang : Ketenangan diperlukan terutama dalam pengambilan keputusan, gugup dan tergesa-tergesa akan berakibat fatal karena tidak teliti dalam mengambil kesimpulan.

· Tegas : Jangan plin plan/mudah terpengaruh, harus konsisten.

· Adil : Proposional dan tepat sasaran. Adil itu bukan bagi rata.

Hal tersebut di atas harus menyatu atau senyawa yang apabila digunakan secara tepat dan ditambah kemampuan khusus akan menghasilkan sebuah kemanfaatan serta dapat diterima semua pihak.

v Jenis-Jenis Pemimpin

· Pimpinan Simbolis

Orang yang tidak semestinya menjadi pemimpin karena tidak mampu lantas diangkat menjadi pemimpin.

· Pimpinan Tuntas

Orang yang semestinya menjadi pemimpin karena kurang mampu diangkat menjadi pemimpin yang pada akhirnya dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya selalu dituntun dari atas atau intruksi.

· Pemimpin GM (Gagal Memimpin)

Orang yang mampu memimpin namun tidak mampu membagi tugas pada staff dan anggotanya.

· Pemimpin yang Baik

Pemimpin yang pandai membagi tugas dan bisa menjadi pelayanan bagi anggotanya. Karena pemimpin adalah pelayan amanat umat.

v Type Leadership

· Personal Leadership

Suatu tipe pemimpin yang secara langsung menghubungi bawahannya tanpa melalui jenjang hirarki organisasi yang ada. Yang berarti sudah ada pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang akibatnya penyampaian hasil hanya langsung pada pucuk pimpinan. Negatifnya kalau ada intruksi datang selain dari pucuk pimpinan akan mendapat kurang perhatian. Aspek yang membahayakan semua pengurus akan melepaskan tanggung jawab.

· Non Personal Leadership

Pemimpin memberi intruksi dengan menggunakan jenjang hirarki organisasi yang ada.

· Autoritarium Leadership

· Suatu tipe kepemimpinan yang menganggap leadership itu hak miliknya sendiri, tak ada orang yang boleh ikut campur. Sehingga perintah atau intruksi tak perlu dikonsultasikan dengan kolegannya.

· Demokratis Leadership

Pimpinan selalu mengajak musyawarah koleganya untuk memutuskan suatu masalah.

· Paternalistik Leadership

Pimpinan bertindak sebagai pengasuh, pembimbing, pelindung bagi koleganya. Dalam kenyataan pemimpin bisa dikategorikan menjadi 2 macam :

1. Pemimpin yang lahir dan dibentuk oleh situasi. Contohnya, negara bersistem monarki yaitu putra mahkota.

2. Pemimpin yang lahir karena kemampuan bukan karena keturunan dan semuanya bersifat kondisional.

Satu-satunya faktor yang paling umum tampak bahwa pemimpin dalam bidang khusus perlu memiliki kemampuan di atas rata-rata atau kemampuan teknis dalam bidangnya. Artinya dimungkinkan ada beberapa otoritas dalam kepemimpinan yaitu otoritas kedudukan atau jabatan. Otoritas berdasarkan pengetahuan, otoritas berdasarkan kepribadian. Sedangkan pendekatan situasional atau kondisional menekankan pada otoritas berdasarkan pengetahuan dan kepribadian, akan tetapi jika di lingkungan kerajaan pemimpin yang baik adalah orang yang lahir dari kelompok yang diakui eksistensinya oleh kelompok tersebut. Kondisi ini yang membuatnya memiliki otoritas.

v Mengendalikan Tim

Suatu hal yang pasti bagi seorang pemimpin untuk bekerja dalam sebuah tim yang memiliki tujuan bersama tentu ada beberapa fungsi pokok yang harus dijalankan, yaitu :

· Menentukan Tujuan

Menentukan batasan-batasan atau mengidentifikasikan maksud, tujuan dan sasaran organisasi.

· Merencanakan

Memastikan bahwa ada rencana yang disetujui semua pihak yang dimungkinkan untuk mencapai tujuan. Seorang pemimpin harus tahu apa yang akan dicapainya, bagaimana memulainya dan bagaimana mengakhirinya.

· Membrifing

Menjelaskan tujuan dan rencana secara gambling atau jelas. Seorang pemimpin harus bisa menjawab pertanyaan "mengapa kita harus bisa melaksanakan dengan cara ini bukan dengan cara yang lain?

· Mengontrol

Mengontrol, mengawasi dan memantau yang sedang berlangsung.

· Mengevaluasi

· Evaluasi yang digunakan sebagai bahan yang bermanfaat untuk memberikan feed back (pengaruh balik atau kilas balik) bagi kelompok dengan harapan memperbaiki kekurangan-kekurangan serta menghasilkan yang lebih baik.

Perbedaan yang sangat fundamental antara pemimpin dengan juragan atau bos ialah :

· Bos adalah orang yang memiliki jabatan atau kedudukan, berhak mengatur sumber daya alam maupun orang, namun belum tentu bisa diterima tim yang dipimpinnya.

· Pemimpin adalah orang yang diakui keberadaannya, memiliki otoritas karena orang memberi secara sukarela padanya dan dia diberi kedudukan spesial karena kemampuannya.

v Gerakan Perubahan Dan Pemimpin

Gerakan perubahan dan kepemimpinan bagaikan dua sayap burung. Perubahan dijalankan karena pemimpin mempunyai banyak ide cemerlang yang dapat digunakan untuk meningkatkan kerja organisasi dalam usaha mencapai tujuan yang ingin dicapai. Dan sebaliknya jurangan atau bos menjalankan organisasinya bagaikan mesin, merasa bahagia dalam kemapanan dan tidak menyukai pengorbanan dalam kemajuan.

Perubahan diklasifikasikan ada 3 yaitu:

- Perubahan internal

- Perubahan eksternal

- Perubahan tidak terduga atau tidak terprediksi

Untuk menghadapi perubahan tersebut diperlukan konsep yang bisa dimanfaatkan, yaitu :

· Keterarahan : Seorang pemimpin selalu menemukan jalan untuk maju. Pemimpin akan mengidentifkasikan sasaran baru, produk baru, pelayanan baru dan wahana baru.

· Inspirasi : Pemimpin berkaitan erat dengan inspirasi.

· Motivasi : Pemimpin harus mampu menumbuhkan semangat anggotanya dengan ucapan, sikap dan tindakan.

· Pendekatan : Sikap yang dilakukan memberikan motivasi dalam organisasi, tim dan individu.

· Membangun tim : Pemimpin dengan sendirinya akan berfikir dalam kerangka tim.

· Teladan : Pemimpin harus bisa dijadikan suritauladan.

· Konsep kepemimpinan dirumuskan Ki Hajar Dewantoro : "Ing Ngarso Sung Tulodho", "Ing Madya Mangun Karso" "Tut Wuri Handayani" artinya : "di depan memberi contoh" "Di tengah-tengah ikut bekerja serta menggugah semangat" "Di belakang memberi kesempatan yang dipimpin untuk berkembang serta memberi motivasi dan petunjuk"